Menurut Jumhur Ulama dan ahli tafsir surah Al-Balad diturunkan oleh Allah SWT di Makkah setelah surah Qaf. Tema surah-surah Makkiyah sangat menonjol dalam surah ini. Apalagi secara eksplisit Allah SWT bersumpah dengan negeri kelahiran nabi Muhammad SAW yang tidak lain adalah Makkah. Dalam surah ini juga Allah menceritakan keadaan penduduk Makkah yang masih mendustakan agama Allah.
Mereka silau dengan kekuatan yang mereka miliki. Mereka mengira dengan harta yang mereka kerahkan dan orang-orang yang mereka himpun akan mampu membendung kehendak Allah SWT. Mereka takkan pernah mampu membungkam risalah kebenaran yang dibawa putra terbaik Kabilah Quraisy ini. Seperti beberapa surah Makkiyah yang lainnya, surah ini ditutup dengan pembicaraan kedahsyatan hari kiamat terutama hal-hal yang berkaitan dengannya iaitu hari pembalasan. Akhir dari nasib yang akan diterima orang-orang yang beriman dan orang-orang kafir.
Yang menarik dari pembahasan dalam surah ini adalah merupakan kelanjutan dari surah sebelumnya. Jika dalam surah Al-Fajr banyak pembahasan mengenai harta, terutama yang berkaitan dengan kesalahan persepsi mengenai harta yang berakibat pada kesalahan berikutnya iaitu : memakan harta anak yatim, harta warisan, enggan menolong fakir miskin serta berlebihan mencintai dunia maka dalam surah ini mereka digambarkan Allah SWT juga salah dalam menginvestasikan harta. Harta yang mereka kumpulkan dengan susah payah tersebut malah digunakan untuk menghalangi agama Allah. Maka Allah menjelaskan investasi-investasi yang beruntung seperti memerdekakan budak, memberi makan orang yang kelaparan, menyantuni fakir miskin dan anak yatim serta menyambung siraturrahim dan menebarkan kasih sayang. Harta yang diinvestasikan dalam urusan dan hal-hal tersebut akan Allah jamin keuntungannya. Mereka akan dimasukkan ke dalam golongan kanan yang dimuliakan Allah.